Dikisahkan bahwa, nama sebenarnya adalah Qarun bin
Yashar bin Qahits bin Laawi bin Ya’qub bin Ibrahim as,anak laki-laki paman nabi
Musa as. Kapan pun Qarun keluar rumah dia selalu dikawal oleh 4.000 pasukan
berseragam dengan mengendarai kuda berpelana permabadi berwarna merah. Qarun
sendiri berpakaian serba indah, lengkap dengan aneka perhiasan, kendaraan
keledai putih yang berpelanakan emas. Sedang disebelah kirinya berjajar 300
pengiring budak-budak wanita
yang berkulit kuning langsat,sambil membawa perhiasan dan permadani, dan disebelah kanannya 300 anak-anak.
yang berkulit kuning langsat,sambil membawa perhiasan dan permadani, dan disebelah kanannya 300 anak-anak.
Meskipun qarun telah membaca kitab taurat dengan
hafal, namun dia munafik terhadap nabi Musa As, seperti yang dilakukan Musa
samiry (anak laki-laki paman Nabi Musa as). Kedekatannya dengan nabi Musa hanya
karena dia memang masih ada hubungan kerabat.
Takkala perintah untuk zakat turun, dia bermaksud
untuk mengadakan kolusi dengan nabi Musa. Yakni hanya mengeluarkan 1 dinar
untuk 1000 dinar. Dan 1 dirham untu 1 dirham, agar mau dianggap berzakat. Padahal
aturan zakat yang berlaku pada masa itu sebesar 25% dari jumlah kekayaan yang
dimiliki oleh setiap orang.
Qarun memang sangat pelit. Dia begitu gigih menumpuk harta miliknya yang menggunung. Sampai-sampai semua kunci gudang harta kekayaannya memerlukan 60 keledai untuk menganggkutnya, yang tiap-tiap gudang mempunyai sebuah kunci sebesar jari tangan.
Qarun memang sangat pelit. Dia begitu gigih menumpuk harta miliknya yang menggunung. Sampai-sampai semua kunci gudang harta kekayaannya memerlukan 60 keledai untuk menganggkutnya, yang tiap-tiap gudang mempunyai sebuah kunci sebesar jari tangan.
Suatu ketika qarun mengumpulkan warga bani israil,
kemudian dia mengungkapkan pernyataan:
“Wahai kaumku, sesungguhnya Musa hendak mengamabil
harta kekayaan kalian,sekarang bagaimana tanggapan kalian?”
“Tuan adalah pemimpin kami, maka perintahlah
sekehendak tuan.” Jawab kaum bani israil.
“kalau memang demikian, datangkan seorang wanita
pelacur, kita bujuk dia, agar mau mendakwahkan bahwa dirinya telah berzina
dengan Musa.” Kata qarun.
Kemudian mereka pun mendatangkan seorang pelacur ke
hadapan qarun. Lalu qarun memberikan uang sebanyak 1.000 dinar dan berkata
kepada pelacur itu: “wahai perempuan, katakanlah bahwa musa telah menggaulimu,
hingga engkau hamil akibat perbuatan itu.”
Maka pada suatu hari raya,Qarun mengumpulkan kaum
Bani Israil, dan mengundang Nabi Musa As agar mau memberikan nasihat. “Berilah
kami nasihat secara singkat dan mengena!” kata qarun kepada nabi Musa.
Maka nabi Musa pun memberi nasihat yang antara lain
berbunyi:
“Barang siapa mencuri, kita potong tangannya.
Barangsiapa menuduh zina tanpa bukti, kita jilid dia. Dan barang siapa zina
muhsan, maka kita rajam dia.”
“Meskipun engkau sendiri yang melakukannya?” tanya qarun.
“Meskipun aku sendiri.” Jawab nabi Musa
Kemudian qarun berdiri sambil berkata “sungguh
orang-orang bani israel menuduh kamu berzina dengan pelacur itu.”
“panggil dia kemari!” kata nabi Musa.
Maka wanita pelacur itu pun didatangkan ke hadapan
Musa. Lalu dia disumpah oleh Nabi Musa as dengan katanya:
“Demi Allah yang telah menciptakan engkau, yang
telah menciptakan laut dan kitab taurat, hendaklah engkau jujur...!”
Kemudian Allah SWT menemukan perempuan itu dan
menolongnya, sehingga akhirnya dia berkata: “Hai musa, engkau bebas bersih dari
apa-apa yang dikatakan Qarun. Dan sungguh Qarun telah memberi uang kepada saya
sebanyak 1000 dinar agar aku mengaku bahwa engkau telah melakukan lacur dengan
diriku. Tapi aku takut kepada Allah SWT untuk melakukan perbuatan rendah ini
atas Utusan-Nya.”
Maka nabi Musa seketika menyungkur ke tanah sambil
berkata: “Ya Tuhanku, jika aku ini benar-benar menjadi Nabi-Mu, maka tolonglah
diriku...!”
Kemudian Allah SWT menunjukan wahyu kepada Nabi
Musa: “Sungguh bumi ini aku jadikan tunduk kepada perintahmu, maka perintahlah
ia sekehendakmu!”
Lalu nabi Musa bankit dan berkata kepada mereka:
“Barang siapa berkendak kepada Qarun, tetaplah
bersamanya! Dan barangsiapa bersama saya maka menyingkirlah jauh-jauh dari
Qarun!”
Selanjutnya orang-orang menyingkir dan memisahkan
diri dari Qarun, kecuali dua orang. Kemdian nabi Musa memerintahkan kepada
bumu: “Hai bumi, telanlah mereka!”
Bumi pun menelan mereka sampai lutut. “Hai bumi
telanlah mereka!” perintah Nabi Musa kedua kalinya.
Bumi menelan mereka sampai perut. Mereka meminta
tolong.
“Hai bumi telanlah mereka!” Perintah nabi Musa untuk
ketiga kalinya..
Mereka meraung-raung meminta tolong. Tapi Musa tidak
mau menggubrisnya lagi. Bumi pun menelan mereka sampai leher. Nabi Musa sangat
marah. Dan beliau menyuruh bumi untuk keempat kalinya “Hai bumi telanlah
mereka!”
Bumi menelan mereka sampai habis semuanya. Pada esok
harinya, orang-orang bani israil saling berbisik diantara sesamanya:
“Alaaahh..... Musa berdoa yang demikian itu atas
qarun, agar dia bisa mewarisi rumah dan harta bendanya kan?”
Ketika nabi musa mendengar hal demikian, mak beliau
berdoa kepada Allah SWT agar harta dan rumah qarun ditelan bumi semuanya. Maka Allah
pun mengabulkan doa nabi musa segaimana firman-Nya pada QS. Al Qashas 81 yang
artinya:
“Maka
telah kami tenggelamkan qarun beserta rumahnya ke dalam bumi”
Setiap qarun bergerak-gerak semakin ia tenggelam
dalam bumi yang setiap harinya sedalam orang bediri sampai dasar bumi hingga
besok hari kiamat.
Sya'roni,HM.2000.Membuka Aib Saudara.Yogyakarta;mitra
pustaka
dan isi-isinya dari kitab durratun Nasihin dan Irsyadatul 'Ibad
dan isi-isinya dari kitab durratun Nasihin dan Irsyadatul 'Ibad