ALPUKAT adalah buah yang serbaguna. Anda bisa menggunakannya sebagai bahan makanan pencuci mulut, bagian dari salad, sushi ataupun dimakan begitu saja dengan tambahan gula atau susu kental coklat.
Hayo disini siapa yang suka dengan buah satu ini. Admin aja suka.hehhee
Buah satu ini begitu menarik, bukan? Berikut adalah 10 fakta unik mengenai Alpukat, seperti dikutip dari Thedailymeal:
Buah buaya
Alpukat ternyata juga dinakamakn Alligator Pear, terutama alpukat jenis Hass. Ini karena buah alpukat jenis tersebut memiliki kulit yang bergerigi dan berwarna hijau seperti kulit buaya.
Alpukat pengganti mentega
Pada masa lampau, penjelajah Eropa menggunakan alpukat sebagai bahan olesan untuk roti, bukan mentega. Ini bisa menjadi inspirasi bagi Anda yang ingin olesan sehat pengganti mentega, mayonais atau krim keju.
Alpukat harus berduaan
Alpukat tidak bisa tumbuh sendiri. Pohon alpukat harus berdekatan dengan pohon alpukat lainnya agar bisa menghasilkan buah. Karena hal inilah, di Aztec Alpukat jadi simbol cinta dan kesuburan. Aww aww aneh ya sobat nazama :)
Alpukat si buah pesta
Selama masa perayaan Super Bowl di Amerika Serikat, lebih dari 8 juta pon alpukat dimakan di penjuru negara tersebut. Sementara saat perayaan Cinco de Mayo, ada sekira 14 juta pon alpukat yang dikudap.
Alpukat tidak jatuh dari pohonnya
Alpukat tidak matang di pohon, ia harus dipetik saat masih berada di dahannya. Untuk membuatnya matang, simpan alpukat dalam tempat yang sejuk selama dua atau tiga hari.
Aman untuk bayi
Buah alpukat besarnya sama dengan bayi usia 16 minggu di dalam rahim ibunya. Alpukat juga merupakan kudapan yang aman dan sehat untuk bayi dan anak-anak.
Buah para raja
Dulu, alpukat merupakan buah persembahan untuk raja-raja dan simbol kemahsyuran. Kini, siapa saja dapat memakan buah tersebut.
Tes tekan
Untuk mengetahui apakah alpukat tersebut sudah matang atau tidak, Anda bisa melakukan tes tekan. Warna saja tidak bisa menentukan apakah buah tersebut sudah matang atau belum. Caranya, genggam alpukat di tangan Anda kemudian remas perlahan. Bila sudah cukup lunak, berarti sudah siap dimakan.