Kekasihku duhai kekasihku
Janganlah pernah engkau melupakan kekasihmu di seberang sini
Mengertikah engkau betapa perihnya bila ku melihat kau bersamanya
Engkau yang aku anggap kekasih, dengarlah.!!
Aku tau raga ini tak pernah menjadi milikmu,kau pun kali ini juga bukan milikku
Tapi ketahuilah bahwa jiwa ini milikmu
Bukankah jiwamu juga milikku??
Kasih sayang yang kau berikan untukku
Ahh seperti air hujan yang turun di gurun Savana yang terik oleh sinar matahari yang membakar kulit
Setiap kasihmu mensejukkan hati yang hanya berselimut panas
Kekasihku, aku tak memandang bagaimana status yang kita jalani antara dua pribadi yang berbeda
Dan dijadikan satu
Yang suatu saat kita antarkan pada suatu altar yang indah
Sungguh indah...
Disana kau adalah sang Bambang Ekalaya dan aku adalah Dewi Anggraeni yang menanti kedatanganmu
Janganlah pernah engkau melupakan kekasihmu di seberang sini
Mengertikah engkau betapa perihnya bila ku melihat kau bersamanya
Engkau yang aku anggap kekasih, dengarlah.!!
Aku tau raga ini tak pernah menjadi milikmu,kau pun kali ini juga bukan milikku
Tapi ketahuilah bahwa jiwa ini milikmu
Bukankah jiwamu juga milikku??
Kasih sayang yang kau berikan untukku
Ahh seperti air hujan yang turun di gurun Savana yang terik oleh sinar matahari yang membakar kulit
Setiap kasihmu mensejukkan hati yang hanya berselimut panas
Kekasihku, aku tak memandang bagaimana status yang kita jalani antara dua pribadi yang berbeda
Dan dijadikan satu
Yang suatu saat kita antarkan pada suatu altar yang indah
Sungguh indah...
Disana kau adalah sang Bambang Ekalaya dan aku adalah Dewi Anggraeni yang menanti kedatanganmu