BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Guru
merupakan penanggung jawab kegiatan proses pembelajaran di dalam kelas. Sebab
gurulah yang langsung memberikan kemungkinan bagi para siswa belajar dengan
efektif melalui pembelajaran yang dikelolanya. Peranan guru dalam proses
pengajaran belum dapat digantikan oleh mesin ataupun komputer yang paling
modern sekalipun. Masih terlalu banyak unsur manusiawi seperti sikap, sistem
nilai, perasaan, motivasi kebiasaan dan lain-lain yang merupakan hasil dari
proses pengajaran, tidak dapat dicapai melalui alat-alat tersebut.
Untuk itu
guru perlu menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses interaksi
yang baik dengan siswa, agar mereka dapat melakukan berbagai aktivitas belajar
dengan efektif. Dalam menciptakan interaksi yang baik diperlukan
profesionalisme dan tanggung jawab yang tinggi dari guru dalam usaha untuk
membangkitkan serta mengembangkan keaktifan belajar siswa. Sebab segala
keaktifan siswa dalam belajar sangat menentukan bagi keberhasilan pencapaian
tujuan pembelajaran.
B. TUJUAN OBSERVASI
v Mengetahui
keaktifan siswa-siswi di SDN Ngronggo 3 Kediri
v Mengetahui
cara membangun keberanian siswa siswi di SDN Ngronggo 3 Kediri
C. MANFAAT OBSERVASI
a) Memberikan
kesempatan kepada kita untuk mengenal sifat, watak siswa.
b) Sebagai
pedoman pembelajaran.
c) Melatih
kita agar terbiasa menulis karya ilmiah menjadi lebih baik lagi.
d) Memberikan
kesempatan kepada penulis mempelajari, mengamati, dan mengkaji suatu
permasalahan yang dihadapi siswa.
D. METODE PENELITIAN
Observasi
ini menggunakan metode deskriptif . Data yang dikumpulkan adalah dengan
wawancara langsung, dan dokumen.
E. LANDASAN TEORITIS
Keaktifan
belajar siswa adalah unsur penting dalam keberhasilan pembelajaran siswa. Anehnya,penggunaan
istilah "pembelajaran aktif"
oleh para pendidik umumnya lebih
mengandalkan pemahaman intuitif daripada definisi umum yang semestinya.
Akibatnya, banyak sekolah menyatakan bahwa semua belajar secara inheren adalah
aktif dan bahwa siswa oleh karena itu terlibat aktif saat mendengarkan
presentasi formal di kelas. Analisis literatur penelitian (Chickering dan
Gamson 1987), menunjukkan bahwa siswa harus melakukan lebih dari sekedar
mendengarkan: Mereka harus membaca, menulis, mendiskusikan, atau terlibat dalam
memecahkan masalah. Yang paling penting, untuk terlibat secara aktif, siswa
harus terlibat sedemikian rupa pada tingkat tinggi tugas berpikir seperti
analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam konteks ini, diusulkan bahwa strategi
untuk memicu terjadinya belajar aktif didefinisikan sebagai kegiatan
instruksional yang melibatkan siswa dalam melakukan sesuatu dan berpikir
tentang apa yang mereka lakukan.
BAB II
HASIL OBSERVASI
A.
GAMBARAN
OBJEK
· Identitas
Narasumber
Nama Lengkap : Supraptiningsih, S.Pd.
Nomor Induk Pegawai :
19560721 197703 2 007
Tempat Tanggal Lahir : Kediri, 21 Juli 1956
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Strata 1
Jabatan : Guru Kelas IV
Masa Kerja : 28 tahun 04 Bulan
· Pelaksanaan
Observasi
Hari : Sabtu
Tanggal : 15 Desember 2012
Lokasi : SDN Ngronggo 3
Jl. Perintis Kemerdekaan Gg. Balai Desa
Waktu Observasi : 07.00 WIB-09.30.WIB
B.
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Sebelum proses belajar
mengajar dimulai guru melakukan kegiatan meliputi:
a) Kegiatan
Awal:
v Guru
membuka kegiatan dengan salam kepada siswa siswi.
v Guru
melaakukan presensi kehadiran siswa siswi.
v Guru
bersama peserta didik mempersiapkan buku-buku pelajaran serta perlengkapan
belajar lainnya.
v Setelah
perlengkapan belajar mengajar telah dipersiapkan dengan baik. Guru mulai
memotivasi peserta didik dan mengulang kembali materi pelajaran sebelumnya..
b) Kegiatan
Inti:
v Penyampaian
materi oleh Guru.
v Tanya
jawab dengan materi yang disampaikan.
v Guru
memberikan soal-soal kepada siswa ketika siswa-siswi dianggap telah paham.
v Mendiskusikan
jawaban bersama-sama.
Apabila ditemui soal
latihan yang dianggap sulit dan perlu dijelaskan kembali, maka guru dan peserta
didik akan membahas soal tersebut bersama-sama.
c) Kegiatan
Akhir:
v Guru
dan siswa menyimpulkan mata pelajaran yang telah disampaikan sebelumnya.
v Menutup
proses pembelajaran.
v Dan
yang terakhir menutupnya dengan salam.
C.
METODE
Metode yang digunakan
oleh guru untuk pengajaran ini adalah metode ceramah. Disitu guru menjelaskan
dan murid-murid mendengarkan.
D.
MEDIA
Selain menggunakan buku
penunjang, LKS, dan buku paket guru juga berkreasi sekreatif mungkin demi
mencapainya sebuah keaktifan dalam proses pembelajaran.
E.
PENANAAMAN
NILAI
Nilai-nilai yang
diambil dalam menanamkan keaktifan siswa adalah:
Ø Keberanian
siswa bertanya.
Ø Sikap
siswa saat menghargai pendapat orang lain.
Ø Kejujuran
F.
SIKAP
GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEAKTIFAN SISWA
Yaitu dengan cara dimana
siswa mendengarkan 20 sampai 30 menit guru
menjelaskan tanpa membuat catatan,
diikuti dengan menulis apa yang telah mereka dengarkan selama lima menit
tentang apa yang dapat mereka ingat kemudian melanjutkan sisa waktu pelajaran
dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling mengklarifikasi dan menguraikan
bahan pelajaran yang baru diberikan. Diskusi di kelas merupakan salah satu
strategi yang paling umum untuk memicu belajar aktif. Jika tujuan pembelajaran
adalah untuk memicu ingatan jangka panjang informasi, untuk memotivasi siswa
untuk belajar lebih lanjut, untuk memungkinkan siswa untuk menerapkan informasi
dalam situasi baru, atau untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa, maka
diskusi adalah yang terbaik.
G.
KESULITAN
DALAM MEMBANGUN KEAKTIFAN SISWA SISWI
Terkadang seorang guru
mengalami kesulitan untuk membangun keaktifan siswa-siswinya,
kesulitan-kesulitan tersebut diantaranya adalah:
· Siswa
terkadang malu untuk bertanya padahal mereka belum memahami beberapa materi
yang disampaikan.
· Yang
menjadi kendala adalah ketika siswa maju kedepan untuk menjawab soal,dan soal
yang dijawabnya salah. Dan disana teman-temannya menertawakan. Hal tersebut
akan mengecilkan mental siswa.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian dari makalah observasi ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif itu sangat berperan penting namun disisi lain
banyak kendala yang harus dihadapi. Dan untuk memcapai pengajaran yang aktif
pun guru harus bertindak sekreatif mungkin dan juga harus berperan sebagai
motivator agar dalam diskusi maupun individu semua siswa dapat berperan aktif.
B.
SARAN
Jadi
dalam pembelajaran ini kita sebagai tenaga pendidik harus mengetahui terlebih
dahulu kendala-kendala yang dihadapi, setah mengetahui kita dapat menbuat
metode pembelajaran yang aktif, menyenangkan dan disukai oleh siswa-siswi dalam
kelas tersebut.
LAMPIRAN
GAMBAR