Jantung mesir kuno terletak
di sekitar sungai Nil. Tanpa sungai nil peradaban mesir kuno yang menakjubkan
tidak pernah ada. Setiap tahunnya sungai nil akan meluap yang akhirnya
meninggalkan lapisan-lapisan tanah hitam yang subur. Pada masa itu sungai nil
sangat berperan penting, selain untuk kebutuhan budidaya, masyarakat setempat juga
menggunakannya sebagai jalan tranportasi. Penguasa Mesir Kuno kala itu disebut
sebagai Firaun atau pharaoh. Masyarakat
masa itu menganggap Firaun adalah seorang dewa. Firaun sering menikahi saudara dekatnya,
seperti saudara perempuan atau saudara tirinya. Dengan cara ini darah kerajaan
tetap murni. Gelar Firaun biasanya diberikan pada anak laki-laki pada anak
tertua dari istri utama Firaun.
Karya besar Mesir Kuno diantaranya adalah
Sphinx. Sphinx adalah sebuah patung besar berkepala manusia, wajah Sphinx
dipahat menyerupai Firaun Khafre. Selain Sphinx, Tiga piramida di kota Giza berusia lebih dari 4500 tahun. Piramida-piramida tersebut dibangun oleh tiga raja:
- Khufu
- Khafre
- Menkaure
Piramida besar dibangun lebih dari 20 tahun dan dibutuhkan sekitar 4000 tukang batu.
Piramida Besar, yang terbesar dari ketiga piramida, di bangun sebagai tempat pemakaman raja Khufu. Dia meminta tiga piramida yang lebih kecil yang dibangun disampingnya untuk ketiga istri utamanya. Bagian dalam makam-makam bangsa Mesir dihiasi dengan cat tembok berwarna cerah. Mereka sering menggambarkan kehidupan orang mati tersebut, mereka percaya apa yang digambarkan dapat terjadi di dunia selanjutnya. Beberapa seniman akan melukis makam, Seniman muda akan menggambarkan sketsa pemanangan, kemudian akan diperbaiki oleh seniman senior. Selanjutnya pelukis akan mewarnai sketsa.
Piramida Besar, yang terbesar dari ketiga piramida, di bangun sebagai tempat pemakaman raja Khufu. Dia meminta tiga piramida yang lebih kecil yang dibangun disampingnya untuk ketiga istri utamanya. Bagian dalam makam-makam bangsa Mesir dihiasi dengan cat tembok berwarna cerah. Mereka sering menggambarkan kehidupan orang mati tersebut, mereka percaya apa yang digambarkan dapat terjadi di dunia selanjutnya. Beberapa seniman akan melukis makam, Seniman muda akan menggambarkan sketsa pemanangan, kemudian akan diperbaiki oleh seniman senior. Selanjutnya pelukis akan mewarnai sketsa.
Masyarakat Mesir Kuno membagi tiga kelas: atas, menengah, dan bawah. Keluarga kerajaan, pejabat pemerintah, pendeta, ahli tulis masuk dalam kelas atas. Pedagang, saudagar, pekerja ahli akan masuk dalam kelas menengah. Sedangkan pekerja tak berketrampilan akan masuk kelas bawah. Dan yang sangat sulit dipercaya adalah bahwa masyarakat Mesir Kuno yang kaya juga membutuhkan para pelayan di akhirat. Mereka di kubur dengan tiruan pelayan yang disebut Shabtis.
Mengenai cara berpakaian bangsa mesir kuno, mereka banyak yang menggunakan jimat keberuntungan yang disebut Amulet. Salah satu yang terkenal adalah mata Wadjat Dewa Horus. Di Mesir Kuno seorang laki-laki maupun perempuan akan menggunakan tata rias mata yang disebut Kohl. Bangsa mesir percaya bahwa cara ini mempunyai kekeuatan yang mampu mengembalikan penglihatan yang buruk.
Bangsa Mesir kuno tidak mempunyai kertas, mereka menulis pada papirus. Papirus terbuat dari buluh papirus yang tubuh disepanjang sungai Nil. Papirus dapat bertahan lama bahkan mencapai 3000 tahun, hingga saat ini. Bangsa Mesir kuno menggunakan sistem tulisan gambar yang disebut Hieroglifika. Masing-masing hieroglif melambangkan sebuah benda/suara. Secara keseluruhan terdapat 700 hieroglif yang berbeda-beda. Tulisan hieroglif dari nama seseorang penguasa ditulis dalam susunan berbebtuk oval yang disebut cartouce. Cartauce milik Firaun dipahat pada pilar-pilar dan dinding-dinding kuil, dilukis pada dinding makam dan mumi dan ditulis pada dokumen pemerintahan.
